Minggu, 18 Desember 2022

Tanggap Darurat Bencana

Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat meliputi: 
a) Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya;
b) Penentuan status keadaan darurat bencana; 
c) Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana; 
d) Pemenuhan kebutuhan dasar; 
e) Pelindungan terhadap kelompok rentan;
f) Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

Pada saat seperti ini diperlukan pengkajian secara cepat dan tepat yang dilakukan untuk mengidentifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan dan kemampuan sumber daya alam maupun buatan. Penyelamatan dan evakuasi korban dilakukan dengan memberikan pelayanan kemanusiaan yang timbul akibat bencana yang terjadi pada suatu daerah melalui upaya pencarian dan penyelamatan korban, pertolongan darurat, dan evakuasi korban.

Dalam hal status keadaan darurat bencana ditetapkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan badan penanggulangan bencana daerah mempunyai kemudahan akses yang meliputi pengerahan sumber daya manusia, pengerahan peralatan, pengerahan logistik, imigrasi, cukai dan karantina, perizinan, pengadaan barang/jasa, pengelolaan dan pertanggungjawaban uang atau barang, penyelamatan, dan komando untuk memerintahkan sektor/lembaga. (Ketentuan lebih lanjut mengenai kemudahan akses diatur dengan peraturan pemerintah)

Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana diselenggarakan dengan pola yang terdiri atas rencana operasi, permintaan, pengerahan/mobilisasi sumber daya yang didukung dengan fasilitas komando yang diselenggarakan sesuai dengan jenis, lokasi dan tingkatan bencana. Penyelenggaraan Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana diakhiri oleh pembubaran Komando Tanggap Darurat Bencana.
Penetapan status darurat bencana dilaksanakan oleh Pemerintah sesuai dengan skala bencana, dimana untuk skala nasional dilakukan oleh Presiden, skala provinsi dilakukan oleh Gubernur, dan skala kabupaten/kota dilakukan oleh Bupati/Walikota. 

Sumber:
Undang-Undang Penanggulangan Bencana No. 24 Tahun 2007. pasal 1.
http://bencanapedia.id/Tanggap_Darurat_Bencana

Rabu, 16 November 2022

Cara Mendapatkan Air Dihutan

Mendaki gunung dan menjelajahi hutan adalah kegiatan yang menyenangkan. Tetapi, sebelum melangkahkan kaki ke alam liar, ada baiknya kita mengetahui tentang basic survival skill. Termasuk, mengetahui cara menemukan air di alam liar.
Mengetahui ilmu ini akan menyelamatkan kita apabila suatu saat tersesat. Sehingga, kemungkinan kita bertahan hidup akan lebih tinggi. 
1. Cari danau, kolam, sungai atau aliran air
Ketika berada di hutan dan cadangan air semakin menipis, kamu harus segera menemukan sumber mata air. Entah itu danau, rawa-rawa, sungai, aliran air atau air terjun. Carilah air yang mengalir dari tempat yang tinggi karena kemungkinan lebih bersih dan lebih higienis untuk diminum. 
2. Genangan air
Hutan itu sangat luas, tidak semudah itu mencari sungai, danau atau sumber mata air lain. Sebagai alternatif, kamu bisa mencari genangan air untuk diminum. Genangan air bisa ditemukan di berbagai tempat, misalnya di bebatuan besar, lembah, cekungan tanah atau di lekukan pohon. Tetapi, air yang tergenang rawan akan kontaminasi. Sebelum diminum, periksa dulu apakah ada alga atau hewan yang hidup di dalamnya. Untuk memastikan airnya bersih, rendam kain ke genangan air, lalu peras ke dalam wadah. Ini berguna supaya kotorannya terperangkap di kain dan tidak ikut diminum. Apabila sempat, rebus air terlebih dahulu 
3. Tampunglah air ketika hujan turun. 
Jas hujan ponco sangat membantu apabila kita berkegiatan di alam liar, kamu bisa menemukan air dengan jas hujan. Caranya, bentangkan jas hujan ponco di tanah lapang ketika hujan turun. Ikatlah setiap sudutnya dengan tali ke pohon, sehingga air bisa ditampung di tengah. Lakukan ini ketika hujan turun untuk mendapatkan stok air sebanyak-banyaknya. Air hujan tentu lebih bersih dari genangan air dan bisa langsung diminum. 

Jumat, 28 Oktober 2022

Laporan Perjalanan Pendakian Gunung Kerinci Via Sungai Penuh - Kayu Aryo - Kersik Tuo


Laporan Perjalanan Kegiatan

 

Tempat

Gunung Kerinci Via Sungai Penuh – Kayu Aro – Kersik Tuo

Waktu

Hari

Jum’at - selesai

Tanggal

1 April 2022 - selesai

Jam

13.30 WIB - selesai

Biota

Fauna: Harimau Sumatera

Anggaran Biaya

Transportasi

Untuk ke Kersik Tuo, dapat turun di Padang atau Jambi, terserah hasrat. Umumnya, angkutan umum yang melalui Gunung Kerinci ialah bis atau travel jalur Sungai Penuh - Padang.

Simaksi

Rp 20.000 untuk weekday

Rp 25.000 untuk weekend

CP Base Camp

085367588494 (Mas Lihun - penjaga)

Aturan yang berlaku

  1.       Saat turun malam hari usahakan ramai-ramai terutama ketika              melewati pos 3
  2.       Waspadalah pada tanda-tanda kemunculan harimau Sumatra
  3.       Sebaiknya tidak camp di pos 1-3 karena di pos ini menjadi jalur          lewat harimau Sumatra

Perjalanan Kegiatan

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Gunung ini terletak di provinsi Jambi, ada 2 jalur pendakian kebetulan kami memilih via sungai penuh - kayu aro - kersik tuo. Perjalanan dari Bandar Lampung sampai di bc yg terletak di kersik tuo tersebut memerlukan waktu 31 jam (darat) sudah include dengan istirahat dijalannya sedangkan waktu pendakian disarankan adalah 3 hari 2 malam dan tim kami mengikuti prosedur tersebut. Tim kami berjumlah 8 orang termasuk saya dan kami bekerjasama dengan akamsi yg kebetulan beliau aktif di kerinci trek indonesia yg bertugas sebagai guide sekaligus porter barang kelompok. Treknya dibagi menjadi pos 1 (bangku panjang) - pos 2 (batu lumut) - pos 3 (pondok panorama)

(Trek awal pendakian)

Sumber Dok: Manusia lembah.com

 

 Dilanjutkan ke shelter 1 - shelter 2 - shelter 3 - summit.

(Shelter 1)

Sumber Dok: Manusia lembah.com

 

(Trek ke Shelter 3)
Sumber Dok: Manusia lembah.com

 (Shelter 3)

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Pendakian hari pertama kami bermalam di shelter 1 kemudian paginya kami lanjutkan perjalanan sampai shelter 3 untuk bermalam disana dan kurang lebih pukul 4 dini hari kami summit attack dan Alhamdulillah diberi kelancaran.

(Trek ke Puncak)

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Tambahan: Gunung ini berada di daerah kalianda Lampung Selatan. Bila ingin mendaki start dari daerah  pesisir laut gunung ini bisa menjadi pilihan ada 5 pos. Pos 1 ada mata air dan diwajibkan membawa air dari pos ini sesuai kebutuhan kita dikarenakan tidak ada lagi mata air selanjutnya, waktu tempuh standar dari basecamp - puncak 7 jam. Tapi saya  start dari jam 13.30 WIB dan sampai pos 5 (pos terakhir sebelum puncak dan biasanya digunakan untuk camp) pukul 22.30 WIB (9 jam).

Dokumentasi



Pengalaman perjalanan oleh: Kang Koko “Poex”

Penulis: Kang Koko “Poex”

Editor: Maul “Belang” dan Saben “Gading” 

Jumat, 21 Oktober 2022

Sejarah Panjat Tebing

Pada tahun 1910 kegiatan panjat tebing mulai dikenal pertama kali di kawasan Eropa, tepatnya di pegunungan Alpen, sebelum PD I di Austria. 
Namun di Indonesia panjat tebing dikenal sejak tahun 60`an dimana berdiri beberapa perkumpulan/kelompok Pecinta Alam. 
Tahun 1975 kegiatan panjat tebing sudah secara utuh dan tersendiri. Waktu itu beberapa orang yang sekarang dikenal sebagai tonggak kebangkitan Panjat Tebing Indonesia antara lain Harry Suliztiarto, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu dan Deddy Hikmat mulai latihan di tebing Citatah, Jawa Barat. 

Tahun 1988 Kantor Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Pusat Kebudayaan Perancis (CCF) mengundang 3pemanjat profesional Perancis yaitu; Patrick Bernhault, Jean Baptise Tribout dan Corrine Lebrune serta seorang instruktur Teknis Panjat Tebing Jean Harau yang kemudian memunculkan inspirasi untuk mendirikan FPTGI.

Lalu pada tahun 1992 FPTGI kemudian berubah nama hanya menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan FPTI diakui menjadi anggota Union Internationale des Assosiations d`Alpinisme (UIAA) yang mewadahi organisasi panjat tebing dan gunung internasional. UIIA merupakan organisasi olahraga dunia yang bertanggung jawab pada semua kegiatan olahraga dunia termasuk Olimpiade. 

Pada tahun 1994 secara resmi FPTI diakui sebagai induk olahraga panjat tebing oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Tidak lama setelah itu Olahraga Panjat Tebing diikutkan dalam PON. 

Senin, 26 September 2022

Teknik Membuat Api Unggun di Gunung

Ada 2 teknik pembuatan api yang biasanya digunakan saat di gunung. Teknik ini disebut “Leave No Trace” karena dianggap lebih aman dan dapat meminimalisir kebakaran. 

1. Teknik Fire Ring ( Lingkaran Api)
Yang perlu dilakukan sebelum membuat api unggun dengan teknik lingkaran api, • •Buatlah lubang terlebih dahulu. Diameter lubang bisa disesuaikan sesuai kebutuhan. Lebih disarankan tidak terlalu besar, jika hanya beberapa orang cukup membuat diameter 50-60 cm. Kedalaman lubang bisa dibuat sekitar 10-15 cm.
• Cari kayu bakar atau ranting sebagai bahan dasar pembuatan api lalu bakar di dalam lubang yang sudah dibuat. •Usahakan untuk membuat api jauh dari pepohonan untuk menghindari resiko kebakaran hutan.
Jika merasa sudah selesai matikan api dengan cara menyiram dengan air sampai benar benar padam. Setelah itu tutup kembali dengan tanah. Dengan begitu api tidak akan hidup lagi.

2.Teknik Mound Fire (Gundukan Api)
Teknik ini sering digunakan oleh para pendaki. Cara membuatnya pun cukup mudah. 
Berikut cara membuatnya:
• Siapkan karung bekas, plastik besar, atau lembaran aluminium foil. Semakin besar akan semakin bagus. Ini berguna sebagai alas.
•Kumpulkan tanah, batu kerikil, atau pasir dan letakkan di atas alas. Sebisa mungkin jangan menggali untuk mendapatkan tanah, tapi cukup dengan mengambil dari tumpukan pasir atau tanah yang sudah ada. Biasanya tumpukan tanah banyak terdapat di bekas pohon tumbang.
• Ratakan tanah atau pasir, semakin tebal semakin bagus pastinya. Pastikan juga luasan tanah lebih besar dari api yang akan dibuat, untuk menghindari bara api yang menyebar.
•Buat tumpukan kayu seperti biasa Kamu akan membuat api unggun, dan kemudian buatlah api.
Teknik ini bisa diterapkan ketika benar-benar membutuhkan api unggun. Berhati-hatilah saat membuat api unggun, apalagi ketika musim kemarau. Hutan di gunung cenderung lebih mudah terbakar dan sulit dipadamkan saat kemarau.

Kalau memang tidak terlalu membutuhkan api unggun, ada baiknya tak perlu membuatnya. Bersikap bijak saat di gunung harus dilakukan oleh seorang pendaki.

Intinya, lakukan segala hal sesuai kebutuhan, bukan hanya sekadar sesuai keinginan saja.

Jumat, 26 Agustus 2022

Laporan Perjalanan Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho

Laporan Perjalanan Kegiatan

Tempat

Gunung Lawu Via Candi Cetho

Waktu

Hari

Kamis - Sabtu

Tanggal

3-5 Februari 2022

Jam

23.00 WIB-selesai

Biota

Petilasan Prabu Brawijaya di Hargo Dalem

Anggaran Biaya

Transportasi

-          Mobil Pribadi (bensin dan tol)

1.560.000,00

Simaksi

 50.000,00

Total

Rp. 1.610.000,00

CP Base Camp

0852-0076-0666 (Mas Eko RECO)

Aturan yang berlaku

     1.      Jangan memakai pakaian/atribut berwana hijau

     2.      Dilarang melakukan pendakian malam hari

Perjalanan Kegiatan

Pendakian ke gunung Lawu dilakukan oleh 9 orang, berangkat dari Bandung dengan menggunakan 2 mobil pada pukul 23.00 WIB dan sampai di lokasi Base camp Pukul 07.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan pendakian yang dilakukan pada pukul 11.00 WIB.

Pendakian dilakukan via candi cheto, dikatan jalur candi cheto merupakan jalur terpanjang dari jalur lainnya, tetapi jalur yang di lalui tetap landai. Jalur ini di tempuh dengan 5 pos.

POS 1 – MBAH BRANTI

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Perjalanan dimulai dari base camp menuju Pos 1 dan membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Pos 1 Berada di ketinggian 1702 mdpl, vegetasi yang dominan yaitu pohon pinus. Jarak tempuh menuju pos satu ini sekitar 764 m dengan medan landai agak terjal

POS 2 – BRAK SENG


Sumber Dok: Manusia lembah.com

Perjalanan ke Pos 2 membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Pos ini berapa di ketinggian 1906 mdpl dengan jarak tempuh sekitar 1034 m, vegetasi didominasi oleh pohon damar dan puspa.

POS 3 – CEMORO DOWO

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Perjalanan ke Pos 3 membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Berada di ketinggian 2241 mdpl. Terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan. Ketika sampai di Pos 3 kondisi cuaca hujan dan akhirnya tim pendakian memutuskan untuk mendirikan tenda dan bermalam di Pos ini.

POS 4 – PUNGGIK

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Pos ini berada di ketinggian 2550 mdpl. Perjalanan ke Pos 4 dilakukan di hari sabtu pukul 10 pagi, dengan kondisi cuaca agak gerimis, perjalanan dilanjutkan dengan meninggalkan barang-barang di pos 3, jadi perjalanan ke pos 4 hanya membawa sedikit barang yang di butuhkan. Waktu tempuh di perlukan sekitar 80 menit untuk menuju pos 4 ini.

POS 5 – BULAK PEPERANGAN

Kemudian perjalanan dilanjutkan ke pos 5 yang berada di ketinggian 2861 mdpl. Vegetasi didominasi oleh pinus dan sabana, medan menuju pos 5 landai hingga terjal.

PASAR DIENG

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Dari pos 5 ini dilanjutkan ke Pasar Dieng (hutan sabana) dan dari sini jarak pandang Cuma sekitar 1 meter karena tertutup oleh kabut. Dari sini kondisi cuaca terjadi hujan badai, namum tim memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dengan tujuan sampai di warung Mbok Yem untuk bisa melakukan istirahat disana.

Dari warung Mbok Yem ada yang tetap di warung karena terdapat anggota tim yang kondisi kesehatannya menurun dan ada sebagian lagi yang melanjutkan perjalanan ke puncak Hargo Dumilah yang berada di ketinggian 3265 mdpl.

TURUN GUNUNG

Tim melakukan turun gunung bersama-sama dari pos 5 kemudian sampai di pos 3 sekitar jam 8 malam. Tim kemudian istirahat sejenak dan kemudian melanjutkan turun gunung pada pukul 9 malam. Namun ada 2 orang anggota yang tidak memaksakan turun gunung malam hari dan memilih tetap bermalam di pos 3. Tim yang melanjutkan turun gunung turun bersama-sama, namun ada sedikit kejanggalan yang terjadi ketika sampai di pos bayangan 1, ada anggota yang melihat warung buka di pos satu. Namun ketika sampai di pos 1 ternyata warung tersebut tutup. Tim sejenak istirahat di warung tersebut lalu melanjutkan perjalanan menuju base camp dan sampai sekitar jam 1 pagi. Anggota yang sebelumnya bermalam sampai di base camp sekitar jam 6 pagi.

Dokumentasi






Narasumber: Kang Eja “Uteuk” dan Kang Vegi “Rumbah”

Pewawancara : Maul “Belang” dan Saben ”Gading”

Penulis: Maul “Belang”

Editor: Saben ”Gading”

 

Rabu, 10 Agustus 2022

SEJARAH PENELUSURAN GOA ( CAVING )

Penelusuran goa bisa dikenal dengan nama susur goa (Caving), kegiatan ini merupakan kegiatan alam yang pernah dilakukan oleh MAPALA, kegiatan ini banyak diketahui orang-orang, tetapi orang kebanyakan tahu kegiatan-Nya saja nih, belum tentu sejarahnya semua orang tahu. Namun jika kalian yang ingin melakukan ini, sebaiknya kita cari tahu kilas balik yuk tentang “sejarah penelusuran goa”, sebagai berikut:

• Masa Primitif, gua dihuni oleh manusia Cro Magnon dan berlindung, kuburan dan untuk pemujaan roh leluhur

• 1674, John Beaumont seorang ahli bedah dan ahli geologi amatir dari Samerset Inggris melakukan pencatatan laporan ilmiah penelusuran gua sumuran (potholing) yang pertama kali dan diakui oleh British Royal Society

• 1670 - 1680, Baron Johann Valsavor dari slovenia adalah orang pertama yang melakukan deskripsi terhadap 70 gua dalam bentuk laporan ilmiah lengkap dengan komentar, sketsa dan peta sebanyak 4 jilid dengan total mencapai 2.800 halaman. Atas jasanya British Royal Society memberikan penghargaan ilmiah kepadanya

• 1818, Kaisar Habsburg Francis I adalah orang yang pertama kali melakukan kegiatan wisata di dalam gua yaitu saat mengunjungi Gua Adelsberg (Sekarang Gua Postonja di eks Yugoslavia). Kemudian Josip Jersinovic yaitu seorang pejabat di daerah tersebut tercatat sebagai pengelola gua profesional yang pertama

• 1838, Pengacara Franklin Gorin adalah tuan tanah yang memiliki areal dimana gua terbesar dan terpanjang di dunia yaitu Mammoth Cave di Kentucky AS. Olehnya gua tersebut dikomersialkan dan dipekerjakannya seorang mulatto bernama Stephen Bishop berumur 17 tahun sebagai budak penjaga gua tersebut. karena tugasnya tersebut Stephen Bishop dianggap sebagai Pemandu Wisata Gua Profesional (Cave Guide) pertama. Mammoth Cave sendiri terdiri dari ratusan lorong (Stephen Bishop menemukan sekitar 222 lorong) dengan panjang 300 mil hingga kini belum selesai ditelusuri dan diteliti. Tahun 1983 oleh usaha International Union of Speleology, Mammoth Cave diakui oleh PBB sebagai salah satu warisan dunia (World Herritage)

• 1866-1888, pada masa ini diakui sebagai saat lahirnya Ilmu Speleologi yang dipelopori oleh Edouard Alfred Martel (1859-1938)berkat usaha kerasnya selama 5 yang diakui sebagai Bapak Speleologi Dunia. Semua ini tahun dalam suatu Kampanye Penelusuran Gua yang berisi metoda yang menggabungkan bidang Ilmu Riset Dasar dalam eksplorasi gua sehingga dapat dilakukan suatu penelitian yang Multi disipliner dan Interdisipliner. Metoda tersebut diakui oleh para ahli sebagi cara yang paling tepat, konstruktif dan efisien dalam meneliti lingkungan gua. Bahkan tata cara tersebut dianggap sebagai pokok penerapan disiplin, tata tertib, etika dan moral kegiatan Speleologi Modern pada masa sekarang.

Nah itu dia sejarah awal mula-Nya susur goa diciptakan, ternyata menarik sekali ya.

 

 

Rabu, 20 Juli 2022

Arung Jeram

Arung jeram adalah suatu aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram/riam, dengan menggunakan wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungai berjeram / riam yaitu sarana / alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dan dayung. Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olah raga, rekreasi dan ekspedisi. Jadi dengan demikian kita dapat definisikan bahwa olah raga Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram, dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.

Adapun peralatan dan perlengkapan pada saat arung jeram yaitu:

·         Perahu Karet

Perahu karet (Inflatable Raft) untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis

·         Dayung

Dayung sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan; misalnya kayu mahogany dan kombinasi antara fiberglass dan aluminium. Dayung yang dipergunakan oleh awak perahu, panjangnya berkisar antara 4,5 – 6 kaki. Tetapi umumnya adalah 5 – 5,5 kaki. Sesungguhnya faktor penentu ukuran panjang dayung ada tiga hal, yaitu : besar badan dan kekuatan awak, diameter tabung perahu, dan fungsinya, sebagai pendayung awak atau pendayung kemudi atau kapten.

·         Pompa dan Peralatan Reparasi

Pompa yang digunakan untuk mengisi tabung- tabung udara perahu harus selalu dibawa pada saat mengarungi sungai. Sebab hal itu untuk menjaga bila udara dalam tabung-tabung itu berkurang / kempes. Dimaksudkan dengan peralatan reparasi berkaitan dengan reparasi pompa dan perahu (karena sobek, berlubang dan lain-lain).

·         Tali

Perahu karet dilengkapi tali jenis karmantle sepanjang 40 meter yang digunakan sebagai : tumpuan kaki, pengaman awak perahu dan tali jangkar.

·         Perlengkapan P3K

Mutlak harus dibawa. Jenis dan jumlah obatnya dapat disesuaikan dengan kondisi medan dan kebutuhan selama mengarungi sungai.

·         Pelampung

Jenis pelampung yang baik dan benar untuk arung jeram adalah pelampung yang sesuai dengan ukuran postur tubuh, berisi gabus tebal (dapat berfungsi sebagai penahan benturan terhadap benda keras).

·         Helm (Pelindung Kepala)

Mengarungi sungai berjeram dengan letak bebatuan yang tidak beraturan atau sungai dengan derajat kesulitan yang tinggi, helm mutlak digunakan. Tujuannya untuk melindungi kepala dari kemungkinan benturan benda keras. Helm yang baik harus ringan, tahan air dan tidak mengganggu pandangan maupun gerakan.

Lalu, bagaimana dengan cara posisi duduk? Cara duduk yang dikenal selama ini ada dua : 1. Dengan duduk seperti menunggang kuda (Cowboy style) dimana kedua kaki menjepit lingkaran tabung udara perahu. 2. Seperti orang perempuan duduk membonceng sepeda motor, dimana kedua kaki masuk ke bagian dalam perahu.

Mendayung tidak perlu berlebihan tanpa arah yang tepat. Tetapi kalau memang dibutuhkan tambahan kecapatan, maka masukkan gagang dayung ke dalam air dan kayuh dengan tenaga penuh. Pada kesempatan ini otot perut dan tangan dikerahkan untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efektif. Manuver Ferry merupakan teknik dasar manuver. Digunakan ketika melewati belokan sungai dan menghindari hambatan / rintangan jeram.

Situasi dalam menghadapi keadaan darurat:

·         Menabrak Batu

Menabrak batu yang muncul di permukaan air, umumnya jarang berakibat fatal bila diatasi dengan cepat dan tidak panik. Jika tabrakan dengan batu tak mungkin dihindari, maka arahkan haluan ke batu tersebut. Akibat dari tindakan ini, perahu akan terhenti sesaat dan arus di sekitar batu akan memutar perahu dan bagi awak perahu yang kurang waspada biasanya akan terpental dari perahu. Lakukan langkah-langkah pengamanan dengan posisi siap mendayung untuk keluar dari situasi berbahaya lebih lanjut, di sebelah hulu.

·         Menempel di Batu

Bilamana perahu menabrak batu pada sisi kiri/kanan maka seluruh awak dari sisi lainnya harus segera berpindah ke sisi dimana perahu itu menempel di batu.

Perahu Terbalik Bila perahu akan terbalik waspada dan hati-hatilah terhadap bahaya berikutnya, baik terhadap benda-benda keras di dalam perahu atau batu itu sendiri. • Membalikan perahu Awak perahu naik ke sisi perahu yang mengarah ke hulu. Setelah perahu dimiringkan dengan bantuan tali, arus sungai dari bagian hulu akan membantu mendorong bagian bawah yang memutar perahu untuk dan mudah dibalikkan kembali.

·         Berenang di Jeram

-          Bila awak perahu terlempar dari perahu, berteriaklah agar diketahui oleh teman yang lain. Berenanglah ke arah tepi atau ke arah perahu.

-          Posisi berenang yang benar pada sungai yang berjeram dan berbatu yaitu dengan muka menghadap ke hilir.

-          Pada jeram tanpa batu, posisi berenang adalah mendatar di atas perut seperti biasa