Arung jeram adalah suatu
aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram/riam, dengan menggunakan
wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungai berjeram / riam
yaitu sarana / alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dan dayung.
Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olah raga, rekreasi dan ekspedisi.
Jadi dengan demikian kita dapat definisikan bahwa olah raga Arung Jeram (White
Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram, dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.
Adapun peralatan dan
perlengkapan pada saat arung jeram yaitu:
·
Perahu Karet
Perahu
karet (Inflatable Raft) untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari
bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis
·
Dayung
Dayung
sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sedapat mungkin dibuat dari bahan
yang kuat tetapi ringan; misalnya kayu mahogany dan kombinasi antara fiberglass
dan aluminium. Dayung yang dipergunakan oleh awak perahu, panjangnya berkisar
antara 4,5 – 6 kaki. Tetapi umumnya adalah 5 – 5,5 kaki. Sesungguhnya faktor
penentu ukuran panjang dayung ada tiga hal, yaitu : besar badan dan kekuatan
awak, diameter tabung perahu, dan fungsinya, sebagai pendayung awak atau
pendayung kemudi atau kapten.
·
Pompa dan Peralatan Reparasi
Pompa
yang digunakan untuk mengisi tabung- tabung udara perahu harus selalu dibawa
pada saat mengarungi sungai. Sebab hal itu untuk menjaga bila udara dalam
tabung-tabung itu berkurang / kempes. Dimaksudkan dengan peralatan reparasi
berkaitan dengan reparasi pompa dan perahu (karena sobek, berlubang dan
lain-lain).
·
Tali
Perahu
karet dilengkapi tali jenis karmantle sepanjang 40 meter yang digunakan sebagai
: tumpuan kaki, pengaman awak perahu dan tali jangkar.
·
Perlengkapan P3K
Mutlak
harus dibawa. Jenis dan jumlah obatnya dapat disesuaikan dengan kondisi medan
dan kebutuhan selama mengarungi sungai.
·
Pelampung
Jenis
pelampung yang baik dan benar untuk arung jeram adalah pelampung yang sesuai
dengan ukuran postur tubuh, berisi gabus tebal (dapat berfungsi sebagai penahan
benturan terhadap benda keras).
·
Helm (Pelindung Kepala)
Mengarungi
sungai berjeram dengan letak bebatuan yang tidak beraturan atau sungai dengan
derajat kesulitan yang tinggi, helm mutlak digunakan. Tujuannya untuk
melindungi kepala dari kemungkinan benturan benda keras. Helm yang baik harus
ringan, tahan air dan tidak mengganggu pandangan maupun gerakan.
Lalu, bagaimana dengan cara
posisi duduk? Cara duduk yang dikenal selama ini ada dua
: 1. Dengan duduk seperti menunggang kuda (Cowboy style) dimana kedua kaki
menjepit lingkaran tabung udara perahu. 2. Seperti orang perempuan duduk
membonceng sepeda motor, dimana kedua kaki masuk ke bagian dalam perahu.
Mendayung
tidak perlu berlebihan tanpa arah yang tepat. Tetapi kalau memang dibutuhkan
tambahan kecapatan, maka masukkan gagang dayung ke dalam air dan kayuh dengan
tenaga penuh. Pada kesempatan ini otot perut dan tangan dikerahkan untuk
mendapatkan tenaga yang optimal dan efektif. Manuver Ferry merupakan
teknik dasar manuver. Digunakan ketika melewati belokan sungai dan menghindari
hambatan / rintangan jeram.
Situasi dalam menghadapi
keadaan darurat:
·
Menabrak Batu
Menabrak
batu yang muncul di permukaan air, umumnya jarang berakibat fatal bila diatasi dengan
cepat dan tidak panik. Jika tabrakan dengan batu tak mungkin dihindari, maka
arahkan haluan ke batu tersebut. Akibat dari tindakan ini, perahu akan terhenti
sesaat dan arus di sekitar batu akan memutar perahu dan bagi awak perahu yang
kurang waspada biasanya akan terpental dari perahu. Lakukan langkah-langkah
pengamanan dengan posisi siap mendayung untuk keluar dari situasi berbahaya
lebih lanjut, di sebelah hulu.
·
Menempel di Batu
Bilamana
perahu menabrak batu pada sisi kiri/kanan maka seluruh awak dari sisi lainnya
harus segera berpindah ke sisi dimana perahu itu menempel di batu.
Perahu
Terbalik Bila perahu akan terbalik waspada dan hati-hatilah terhadap bahaya
berikutnya, baik terhadap benda-benda keras di dalam perahu atau batu itu
sendiri. • Membalikan perahu Awak perahu naik ke sisi perahu yang mengarah ke
hulu. Setelah perahu dimiringkan dengan bantuan tali, arus sungai dari bagian
hulu akan membantu mendorong bagian bawah yang memutar perahu untuk dan mudah
dibalikkan kembali.
·
Berenang di Jeram
-
Bila awak perahu
terlempar dari perahu, berteriaklah agar diketahui oleh teman yang lain.
Berenanglah ke arah tepi atau ke arah perahu.
-
Posisi berenang yang
benar pada sungai yang berjeram dan berbatu yaitu dengan muka menghadap ke
hilir.
-
Pada jeram tanpa batu,
posisi berenang adalah mendatar di atas perut seperti biasa
mantafffff
BalasHapus