Rabu, 20 Juli 2022

Arung Jeram

Arung jeram adalah suatu aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram/riam, dengan menggunakan wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungai berjeram / riam yaitu sarana / alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dan dayung. Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olah raga, rekreasi dan ekspedisi. Jadi dengan demikian kita dapat definisikan bahwa olah raga Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram, dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.

Adapun peralatan dan perlengkapan pada saat arung jeram yaitu:

·         Perahu Karet

Perahu karet (Inflatable Raft) untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis

·         Dayung

Dayung sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan; misalnya kayu mahogany dan kombinasi antara fiberglass dan aluminium. Dayung yang dipergunakan oleh awak perahu, panjangnya berkisar antara 4,5 – 6 kaki. Tetapi umumnya adalah 5 – 5,5 kaki. Sesungguhnya faktor penentu ukuran panjang dayung ada tiga hal, yaitu : besar badan dan kekuatan awak, diameter tabung perahu, dan fungsinya, sebagai pendayung awak atau pendayung kemudi atau kapten.

·         Pompa dan Peralatan Reparasi

Pompa yang digunakan untuk mengisi tabung- tabung udara perahu harus selalu dibawa pada saat mengarungi sungai. Sebab hal itu untuk menjaga bila udara dalam tabung-tabung itu berkurang / kempes. Dimaksudkan dengan peralatan reparasi berkaitan dengan reparasi pompa dan perahu (karena sobek, berlubang dan lain-lain).

·         Tali

Perahu karet dilengkapi tali jenis karmantle sepanjang 40 meter yang digunakan sebagai : tumpuan kaki, pengaman awak perahu dan tali jangkar.

·         Perlengkapan P3K

Mutlak harus dibawa. Jenis dan jumlah obatnya dapat disesuaikan dengan kondisi medan dan kebutuhan selama mengarungi sungai.

·         Pelampung

Jenis pelampung yang baik dan benar untuk arung jeram adalah pelampung yang sesuai dengan ukuran postur tubuh, berisi gabus tebal (dapat berfungsi sebagai penahan benturan terhadap benda keras).

·         Helm (Pelindung Kepala)

Mengarungi sungai berjeram dengan letak bebatuan yang tidak beraturan atau sungai dengan derajat kesulitan yang tinggi, helm mutlak digunakan. Tujuannya untuk melindungi kepala dari kemungkinan benturan benda keras. Helm yang baik harus ringan, tahan air dan tidak mengganggu pandangan maupun gerakan.

Lalu, bagaimana dengan cara posisi duduk? Cara duduk yang dikenal selama ini ada dua : 1. Dengan duduk seperti menunggang kuda (Cowboy style) dimana kedua kaki menjepit lingkaran tabung udara perahu. 2. Seperti orang perempuan duduk membonceng sepeda motor, dimana kedua kaki masuk ke bagian dalam perahu.

Mendayung tidak perlu berlebihan tanpa arah yang tepat. Tetapi kalau memang dibutuhkan tambahan kecapatan, maka masukkan gagang dayung ke dalam air dan kayuh dengan tenaga penuh. Pada kesempatan ini otot perut dan tangan dikerahkan untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efektif. Manuver Ferry merupakan teknik dasar manuver. Digunakan ketika melewati belokan sungai dan menghindari hambatan / rintangan jeram.

Situasi dalam menghadapi keadaan darurat:

·         Menabrak Batu

Menabrak batu yang muncul di permukaan air, umumnya jarang berakibat fatal bila diatasi dengan cepat dan tidak panik. Jika tabrakan dengan batu tak mungkin dihindari, maka arahkan haluan ke batu tersebut. Akibat dari tindakan ini, perahu akan terhenti sesaat dan arus di sekitar batu akan memutar perahu dan bagi awak perahu yang kurang waspada biasanya akan terpental dari perahu. Lakukan langkah-langkah pengamanan dengan posisi siap mendayung untuk keluar dari situasi berbahaya lebih lanjut, di sebelah hulu.

·         Menempel di Batu

Bilamana perahu menabrak batu pada sisi kiri/kanan maka seluruh awak dari sisi lainnya harus segera berpindah ke sisi dimana perahu itu menempel di batu.

Perahu Terbalik Bila perahu akan terbalik waspada dan hati-hatilah terhadap bahaya berikutnya, baik terhadap benda-benda keras di dalam perahu atau batu itu sendiri. • Membalikan perahu Awak perahu naik ke sisi perahu yang mengarah ke hulu. Setelah perahu dimiringkan dengan bantuan tali, arus sungai dari bagian hulu akan membantu mendorong bagian bawah yang memutar perahu untuk dan mudah dibalikkan kembali.

·         Berenang di Jeram

-          Bila awak perahu terlempar dari perahu, berteriaklah agar diketahui oleh teman yang lain. Berenanglah ke arah tepi atau ke arah perahu.

-          Posisi berenang yang benar pada sungai yang berjeram dan berbatu yaitu dengan muka menghadap ke hilir.

-          Pada jeram tanpa batu, posisi berenang adalah mendatar di atas perut seperti biasa

1 komentar: