Senin, 29 Mei 2023

Zero Waste

“Bawa turun sampahmu,” adalah slogan yang biasanya tertulis di puncak gunung atau camp pendakian di gunung Indonesia. Sebagai pecinta alam, seharusnya ini tak hanya jadi slogan, tapi sudah tertanam dalam diri. Bahwa mencintai alam, berarti melindungi dari segala kerusakan, termasuk sampah yang kita bawa. 
Mendaki gunung atau melakukan kegiatan alam tanpa menghasilkan sampah bukanlah hal yang tak mungkin, karena ada beberapa siasat agar bisa menikmati alam tanpa meninggalkan sampah di perjalanan atau lokasi pendakian. 
Zero Waste merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk mengurangi penggunaan sampah dalam pendakian. Makna sebenarnya adalah ‘Nol Sampah’. Dari pengertiannya dapat disimpulkan bahwa Zero Waste merupakan ajakan kepada seluruh pendaki maupun para pecinta alam agar tidak membawa sesuatu yang akan ditinggalkan saat berkegiatan alam (sampah). 
Berikut tips untuk membiasakan zero waste bagi para pencinta alam untuk mengurangi masalah sampah.
1. Cemilan tanpa bungkus plastik
Bagi para pencinta alam yang senang mengonsumsi makanan ringan saat perjalanan disarankan untuk menggunakan tempat makan yang dapat digunakan berulang kali, bukan plastik atau wadah sekali pakai. 

2. Hindari makanan instan
Makanan instan menjadi incaran penikmat alam untuk menikmati makanan di alam. Hal ini selain tidak sehat bagi tubuh jika dikonsumsi terlalu sering juga tidak ramah lingkungan. Alangkah lebih baik memakan makanan seperti sayur-sayuran dan lauk-pauk yang telah diawetkan lalu dimasukkan ke tempat yang dapat digunakan berulang, sehingga tidak menghasilkan sampah.

3. Ganti botol minum plastik
Ketika membawa bekal minum, gantilah penggunaan botol minum plastik menjadi botol tumbler. Penggunaan tumbler ini juga memudahkan untuk mencari sumber mata air.

4. Sampah organik tidak perlu dibawa pulang 
Sisa makanan tidak perlu dibawa turun, kamu bisa menjadikannya sebagai kompos agar dapat menyuburkan tanaman di alam sekitar. Caranya sangat mudah, kamu hanya siapkan lubang sekira-kira dalam 20 – 30 cm lalu buang sisa makanan organik kedalamnya, lalu tutup kembali.

5. Ganti tisu menggunakan kain lap atau serbet
Serbet atau kain lap berfungsi untuk melakukan keperluan memasak di alam, daripada menggunakan tisu, lebih baik gunakan serbet atau kain lap, jika kotor, kita hanya perlu mencucinya kembali hingga bersih.

6. Mengubah cara 'Packing Basah'
Untuk melindungi barang yang dibawa agar tetap kering, terdapat istilah 'packing basah' yaitu membungkus barang dua kali menggunakan plastik. Kebiasaan membungkus satu jenis barang dengan satu plastik dapat diganti dengan melapisi tas carrier menggunakan satu plastik besar seperti trash bag. Atau ganti menggunakan kontainer ukuran kecil yang dapat digunakan berulang. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar