Kamis, 14 April 2022

PANJAT TEBING BAGI SEORANG MAPALA


Panjat tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock Climbing merupakan salah satu dari sekian banyak olahraga alam bebas yang termasuk dalam bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-tenik tertentu untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45 derajat dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu. Dimana seseorang akan memanjat, turun atau melintasi formasi batuan alami atau dinding batu buatan, yang secara fisik dan mental menuntu kekuatan, ketahanan, kelincahan, dan keseimbangan dengan control mental.

Di indonesia sendiri panjat tebing terbagi menjadi 2 kategori yaitu tebing alam dan tebing buatan.  Panjat tebing buatan sendiri dapat dilakukan di dinding buatan. Dalam kegiatan panjat tebing, seorang pemanjat tebing harus mengetahui alat-alat panjat tebing dan teknik-teknik dasar pemsangan alat-alat panjat untuk menghindari kecelakaan. Adapun beberapa peralatan yang dapat digunakan dalam kegiatan panjat tebing yaitu ; tali caramantel, figure eight, carabiner, tali webbing, harnest, helm, bubuk magnesium, dll. Selain  alat-alat yang harus disiapkan, latihan fisik dan teknik dasar dalam panjat tebing harus lebih dipahami kembali.

Bagi seorang mapala kegiatan panjat tebing menjadi salah satu olahraga alam bebas yang paling banyak diminati dan dapat juga melatih skil seorang mapala. Selain itu kegiatan ini juga memiliki banyak manfaat antara lain :

  1.     Membentuk otot dan ketahanan tubuh
  2.     Meningkatkan fungsi otak
  3.     Menghilangkan stres
  4.     Mengajarkan keterampilan hidup yang berharga
  5.     Menawarkan variasi workout yang tidak membosankan
  6.     Meningkatkan jiwa sosial

Dalam perkembangannya, panjat tebing kini dijadikan sebagai acara tahunan seperti pengibaran bendera dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Tebing Sepikul yang memiliki ketinggian kurang lebih 450 meter, terletak di desa Watuagung, kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur selalu menjadi tempat untuk melakukan pengibaran bendera oleh pemanjat tebing maupun organisasi pencinta alam. Pengibaran bendera dilakukan pada ketinggian kurang lebih 230 meter karena, pada ketinggian tersebut terdapat teras yang menjadi tempat yang sangat ideal untuk melakukan pengibaran bendera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar