Jumat, 26 Agustus 2022

Laporan Perjalanan Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho

Laporan Perjalanan Kegiatan

Tempat

Gunung Lawu Via Candi Cetho

Waktu

Hari

Kamis - Sabtu

Tanggal

3-5 Februari 2022

Jam

23.00 WIB-selesai

Biota

Petilasan Prabu Brawijaya di Hargo Dalem

Anggaran Biaya

Transportasi

-          Mobil Pribadi (bensin dan tol)

1.560.000,00

Simaksi

 50.000,00

Total

Rp. 1.610.000,00

CP Base Camp

0852-0076-0666 (Mas Eko RECO)

Aturan yang berlaku

     1.      Jangan memakai pakaian/atribut berwana hijau

     2.      Dilarang melakukan pendakian malam hari

Perjalanan Kegiatan

Pendakian ke gunung Lawu dilakukan oleh 9 orang, berangkat dari Bandung dengan menggunakan 2 mobil pada pukul 23.00 WIB dan sampai di lokasi Base camp Pukul 07.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan pendakian yang dilakukan pada pukul 11.00 WIB.

Pendakian dilakukan via candi cheto, dikatan jalur candi cheto merupakan jalur terpanjang dari jalur lainnya, tetapi jalur yang di lalui tetap landai. Jalur ini di tempuh dengan 5 pos.

POS 1 – MBAH BRANTI

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Perjalanan dimulai dari base camp menuju Pos 1 dan membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Pos 1 Berada di ketinggian 1702 mdpl, vegetasi yang dominan yaitu pohon pinus. Jarak tempuh menuju pos satu ini sekitar 764 m dengan medan landai agak terjal

POS 2 – BRAK SENG


Sumber Dok: Manusia lembah.com

Perjalanan ke Pos 2 membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Pos ini berapa di ketinggian 1906 mdpl dengan jarak tempuh sekitar 1034 m, vegetasi didominasi oleh pohon damar dan puspa.

POS 3 – CEMORO DOWO

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Perjalanan ke Pos 3 membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Berada di ketinggian 2241 mdpl. Terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan. Ketika sampai di Pos 3 kondisi cuaca hujan dan akhirnya tim pendakian memutuskan untuk mendirikan tenda dan bermalam di Pos ini.

POS 4 – PUNGGIK

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Pos ini berada di ketinggian 2550 mdpl. Perjalanan ke Pos 4 dilakukan di hari sabtu pukul 10 pagi, dengan kondisi cuaca agak gerimis, perjalanan dilanjutkan dengan meninggalkan barang-barang di pos 3, jadi perjalanan ke pos 4 hanya membawa sedikit barang yang di butuhkan. Waktu tempuh di perlukan sekitar 80 menit untuk menuju pos 4 ini.

POS 5 – BULAK PEPERANGAN

Kemudian perjalanan dilanjutkan ke pos 5 yang berada di ketinggian 2861 mdpl. Vegetasi didominasi oleh pinus dan sabana, medan menuju pos 5 landai hingga terjal.

PASAR DIENG

Sumber Dok: Manusia lembah.com

Dari pos 5 ini dilanjutkan ke Pasar Dieng (hutan sabana) dan dari sini jarak pandang Cuma sekitar 1 meter karena tertutup oleh kabut. Dari sini kondisi cuaca terjadi hujan badai, namum tim memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dengan tujuan sampai di warung Mbok Yem untuk bisa melakukan istirahat disana.

Dari warung Mbok Yem ada yang tetap di warung karena terdapat anggota tim yang kondisi kesehatannya menurun dan ada sebagian lagi yang melanjutkan perjalanan ke puncak Hargo Dumilah yang berada di ketinggian 3265 mdpl.

TURUN GUNUNG

Tim melakukan turun gunung bersama-sama dari pos 5 kemudian sampai di pos 3 sekitar jam 8 malam. Tim kemudian istirahat sejenak dan kemudian melanjutkan turun gunung pada pukul 9 malam. Namun ada 2 orang anggota yang tidak memaksakan turun gunung malam hari dan memilih tetap bermalam di pos 3. Tim yang melanjutkan turun gunung turun bersama-sama, namun ada sedikit kejanggalan yang terjadi ketika sampai di pos bayangan 1, ada anggota yang melihat warung buka di pos satu. Namun ketika sampai di pos 1 ternyata warung tersebut tutup. Tim sejenak istirahat di warung tersebut lalu melanjutkan perjalanan menuju base camp dan sampai sekitar jam 1 pagi. Anggota yang sebelumnya bermalam sampai di base camp sekitar jam 6 pagi.

Dokumentasi






Narasumber: Kang Eja “Uteuk” dan Kang Vegi “Rumbah”

Pewawancara : Maul “Belang” dan Saben ”Gading”

Penulis: Maul “Belang”

Editor: Saben ”Gading”

 

Rabu, 10 Agustus 2022

SEJARAH PENELUSURAN GOA ( CAVING )

Penelusuran goa bisa dikenal dengan nama susur goa (Caving), kegiatan ini merupakan kegiatan alam yang pernah dilakukan oleh MAPALA, kegiatan ini banyak diketahui orang-orang, tetapi orang kebanyakan tahu kegiatan-Nya saja nih, belum tentu sejarahnya semua orang tahu. Namun jika kalian yang ingin melakukan ini, sebaiknya kita cari tahu kilas balik yuk tentang “sejarah penelusuran goa”, sebagai berikut:

• Masa Primitif, gua dihuni oleh manusia Cro Magnon dan berlindung, kuburan dan untuk pemujaan roh leluhur

• 1674, John Beaumont seorang ahli bedah dan ahli geologi amatir dari Samerset Inggris melakukan pencatatan laporan ilmiah penelusuran gua sumuran (potholing) yang pertama kali dan diakui oleh British Royal Society

• 1670 - 1680, Baron Johann Valsavor dari slovenia adalah orang pertama yang melakukan deskripsi terhadap 70 gua dalam bentuk laporan ilmiah lengkap dengan komentar, sketsa dan peta sebanyak 4 jilid dengan total mencapai 2.800 halaman. Atas jasanya British Royal Society memberikan penghargaan ilmiah kepadanya

• 1818, Kaisar Habsburg Francis I adalah orang yang pertama kali melakukan kegiatan wisata di dalam gua yaitu saat mengunjungi Gua Adelsberg (Sekarang Gua Postonja di eks Yugoslavia). Kemudian Josip Jersinovic yaitu seorang pejabat di daerah tersebut tercatat sebagai pengelola gua profesional yang pertama

• 1838, Pengacara Franklin Gorin adalah tuan tanah yang memiliki areal dimana gua terbesar dan terpanjang di dunia yaitu Mammoth Cave di Kentucky AS. Olehnya gua tersebut dikomersialkan dan dipekerjakannya seorang mulatto bernama Stephen Bishop berumur 17 tahun sebagai budak penjaga gua tersebut. karena tugasnya tersebut Stephen Bishop dianggap sebagai Pemandu Wisata Gua Profesional (Cave Guide) pertama. Mammoth Cave sendiri terdiri dari ratusan lorong (Stephen Bishop menemukan sekitar 222 lorong) dengan panjang 300 mil hingga kini belum selesai ditelusuri dan diteliti. Tahun 1983 oleh usaha International Union of Speleology, Mammoth Cave diakui oleh PBB sebagai salah satu warisan dunia (World Herritage)

• 1866-1888, pada masa ini diakui sebagai saat lahirnya Ilmu Speleologi yang dipelopori oleh Edouard Alfred Martel (1859-1938)berkat usaha kerasnya selama 5 yang diakui sebagai Bapak Speleologi Dunia. Semua ini tahun dalam suatu Kampanye Penelusuran Gua yang berisi metoda yang menggabungkan bidang Ilmu Riset Dasar dalam eksplorasi gua sehingga dapat dilakukan suatu penelitian yang Multi disipliner dan Interdisipliner. Metoda tersebut diakui oleh para ahli sebagi cara yang paling tepat, konstruktif dan efisien dalam meneliti lingkungan gua. Bahkan tata cara tersebut dianggap sebagai pokok penerapan disiplin, tata tertib, etika dan moral kegiatan Speleologi Modern pada masa sekarang.

Nah itu dia sejarah awal mula-Nya susur goa diciptakan, ternyata menarik sekali ya.