Sabtu, 15 Maret 2014

Berbagi "WAKTU" dengan "ALAM", Kau "TAHU" siapa dirimu yang "SEBENARNYA"!!

Kalimat diatas tentunya bukanlah hal yang asing mungkin dikalangan beberapa orang, ya itu adalah sepotong lirik lagu dari OST Gie.
Sebenarnya kalimat tersebut sederhana, namun penuh banyak makna. Mengapa demikian??
Dalam judul postingan kali ini, ada beberapa kata yang sengaja diberi capslock. Hal itu disebabkan karena kata tersebutlah yang menjadikan kalimat ini menjadi penuh makna.
Kata pertama yakni "waktu", merupakan suatu kata yang menunjukan suatu keadaan yang tidak dapat diulang, pergerakannya terasa cepat jika kita melaluinya begitu saja, dan terasa lambat jika kita hanya diam menunggunya berlalu.
Kedua adalah "alam" , suatu tempat, atau lingkungan sekitar kita yang memiliki peran kehidupan yang besar dalam hidup kita, ya mengapa tidak. Alam mengajari kita segalanya, alam mempertemukan kita dengan kehidupan.
Ketiga "tahu" dalam hal ini bukan makanan, akan tetapi sesuatu yang memberikan kita informasi akan sesuatu hal.
Keempat adalah "sebenarnya", hal-hal yang memang benar adanya.
Jika kita telaah dari kalimat diatas dengan dihubungan terhadap kata-kata yang telah dimaknai seperti diatas, disadari atau tidak memang kalimat tersebut benar adanya.
Bagaimana tidak, di alam bebas kita bisa melihat keserakahan kita dalam memandang indahnya karunia Tuhan tanpa kita mensyukurinya, kita juga bisa melihat betapa tidak ada apa-apanya kita dibandingkan ciptaan-Nya. So, masih belum percaya alam itu mengajari kita segalanya???
Kita ambil contoh pada saat kita ingin memijakkan kaki di puncak tertinggi tentunya butuh pengorbanan untuk kita mencapainya. Pengorbanan itu muncul diselingi mental, usaha, dan motivasi yang berasal dari diri kita. Kita yang tahu sisi lain kelemahan kita bisa saja menjadi suatu keunggulan yang kita miliki disaat motivasi kita meningkat sehingga kita bisa sampai di tempat tujuan yang yang bahkan mungkin tak kita bayangkan apakah kita sanggup atau tidak menempuhnya. 
Banyak hal yang masih bisa kita pelajari dari alam, oleh karena itu peliharalah alam ini, maka alam akan memberi kehidupan pada kita, tidak untuk memperdaya alam ini, karena suatu saat alam bisa memperdaya kita.

DPH PS-SB